Judul Buku:
Gila Baca ala Ulama
Pengarang: Ali bin Muhammad Al-Imron
Penerbit: Pustaka Arafah
Tahun Terbit: 2010
Tebal Buku: 170 Hal.
Tempat Penerbit: Solo Jawa Tengah
Peresensi:
Ahmad Al huffadz
Membaca adalah
salah satu yang menjadi kewajiban dalam setiap kita bertitah dan menmpatkan
diri kita ke alam non-Jahiliyah, adalah merekam kembali potret Al-Qur’an
berstatment اقرأ yang memberikan makna suatu perintah untuk kita yang
disandarkan dengan berbagai hal yang memang dikhususkan untuk kebutuhan Insan
pribadi.
Mengukil statement yang tertuliskan di Al-Quran mendorong
pribadi untuk sekilas mensurvei rasa cintanya pemuda terhadap membaca. Dan
ternyata faktanya jauh dari perintah yang dikhususkan oleh Al-Quran, yaitu
minimnya para pemuda yang berminat membaca dan hilangnya rasa peduli terhadap
pribadinya untuk hanya sekedar membaca, karena membaca adalah suatu hal yang
membuat otak manusia berfikir dan aktif
dalam setiap bertindak.
Nah, melihat survey yang lebih mempersenkan para pemuda
minim membaca, hadirlah sebuah buku yang bisa mengikis rasa tidak berartinya
sebuah membaca, menjadikan rasa cinta terhadap membaca dimiliki oleh para
pemuda. Dicover belakangpun sudah dicantumkan sebuah sejarah Ulama’ yang tekun
dalam membaca, bertahan disetiap cobaan yang menimpa, sehingga meningkatkan
jiwa untuk bisa menirunya.
Buku itu lebih banyak memotret fakta sejarah Ulama’ yang
berbagai macam perbedaan mereka menekuni dalam kegiatan membacanya, dan
memotret sejarah yang begitu cepat mereka membaca dalam waktu singkat. Dan
berbagai macam cobaan dan tintangan mereka rintangi demi mendapatkan banyak
ilmu melalui membaca. Salah satu contoh sampai harus berkorban dua matanya buta
akibat tidak tidur disetiap malamnya dan dibasuhi air disetiap ngantuknya.
Bahkan ada juga sampai rela tangannya dikena penyakit sehingga jarinya harus
dipotong semua demi sang ilmu dan mereka pun masih biasa terus bercengkrama
dengan membaca.
Buku ‘’gila baca ala ulama’’ juga mensuguhkan berbagai
motivasi dari para terdahulu disetiap permulaan bab, sehingga menimbulkan suatu
rasa yang berbeda dengan rasa bangkit dan bisa meniru ala Ulama’ yang mempunyai
rasa cinta yang luar biasa terhadap membaca dan menjadikan suatu kesadaran akan
hebatnya mempunyai suatu ilmu.
Namun, kekurangan buku itu bagi peminat pembaca, terlalu
banyaknya cerita yang sangat singkat membuat pembaca cepat menmbuhkan rasa
kejenuhan dan tidak adanya tip dan trik cara menguasai, bagaimana ilmu cepat
masuk, cepat diingat dan sulit hilang dan sebagainya dalam membaca.
Secara keseluruhan buku ‘’gila baca ala ulama’’ patut
untuk dibaca bagi para pemuda yang mempunyai rasa malas begitu tinggi untuk
membaca. Disampingkan itu buku tersebut menuangkan banyak motivasi yang
memberikan perpedaan disetiap pribadi setelah membaca.
